TIDAK SEIMBANGNYA LINGKUNGAN AKIBAT PENEBANGAN
HUTAN
Penyebab Utama
Penebangan Hutan :
1.
Pembangunan
pemukiman penduduk
2.
Perluasan
lahan pertanian
3.
Penggunaan
bahan bakar kayu dalam jumlah besar
4.
Pembalakan
5.
Penebangan
terbuka
6.
Kemiskinan
7.
Pengangguran yang
semakin tinggi
8.
Pekerjaan
yang tidak maksimal
9.
Keuntungan
yang menggiyurkan
10.
Permintaan
akan kayu banyak
Dampak Yang Timbul Akibat Penebangan Hutan a.l :
a) Punahnya
Spesies Hutan
Hutan di
Indonesia dikenal kaya akan keragaman hayatinya. Dengan rusaknya hutan, dapat dipastikan
keanekaragaman ini sulit untuk dipertahankan. Bahkan, yang lebih buruk akan
mengalami kepunahan. Dampak kerusakan hutan tidak hanya melanda spesies pohon,
tetapi juga kenyamanan para penghuni hutan. Mereka sewaktu-waktu akan
kehilangan habitnya. Efek dari berkurangnya hutan ini pun meluas, tampak pada
aliran sungai yang tidak biasa, erosi tanah, dan berkurangnya hasil dari
produk-produk hutan. Polusi dari pemutih khlorin yang digunakan untuk
memutihkan sisa-sisa dari tambang telah merusak sistem sungai dan hasil bumi di
sekitarnya, sementara perburuan ilegal telah menurunkan populasi dari beberapa
spesies yang mencolok, di antaranya orangutan (terancam), harimau Jawa dan Bali
(punah), serta badak Jawa dan Sumatera (hampir punah). Di pulau Irian Jaya,
satu-satunya sungai es tropis memang mulai menyurut akibat perubahan iklim,
namun juga akibat lokal dari pertambangan dan penebangan hutan.
b)
Pemanasan Global
(Global Warming)
Pemanasan global / global warming mempunyai
dampak jangka pendek dan jangka panjang yang sangat berbahaya dan akan
menyebabkan bencana yang cukup besar bagi bumi. Dampak pemanasan global jangka
pendek antara lain : Perubahan cuaca yang tidak lagi bisa di prediksi, rentang
waktu musim kemarau dan musim penghujan tidak seimbang. Peralihan musim
diiringi dengan sering terjadi angin puting beliung dan hujan badai di laut
mengakibatkan gelombang pasang yang besar di sepanjang pantai, hal ini
mengakibatkan pengikisan daratan di sepanjang garis pantai.
c)
Banjir &
Tanah longsor
Apabila pada ekosistem hutan sudah tidak ada lagi pohon-pohon besar yang
tumbuh karena penebangan hutan liar yang dilakukan oleh manusia maka apabila pada
musim kemarau panas matahari akan terserap oleh tanah yang kemudian mengakibatkan
terjadinya kekeringan di tanah. Kemudian apabila musim hujan datang dan terjadi
hujan yang lebat, maka tanah tidak akan mampu menahan air yang jatuh ke tanah
sehingga terjadilah bencana tanah longsor yang sisusul dengan bencana banjir karena
hujan deras tersebut.
d)
Terjadinya
Kenaikan Harga Kayu
Bila cadangan suatu jenis kayu di hutan yang sangat digemari oleh pembeli
mulai menyusut jumlahnya karena penebangan hutan secara liar dan mengakibatkan pasokan
kayu dari hutan menurun, maka akan terjadi kenaikan harga kayu yang luar biasa karena
kurangnya hasil kayu dari hutan sehingga sekelompok konsumen mungkin tidak
mampu untuk membelinya. Dari akibat tersebut juga akan berdampak pada
kuranngnya pemasukan aset atau pendapatan pemerintah yang dihasilkan dari
ekosistem hutan.
e)
Berkurangnya ekosistem
di dalam hutan
Ekosistem yang ada di hutan baik jenis-jenis tumbuhan (flora) maupun
hewan (fauna) akan berkurang atau bahkan musnah disebabkan oleh terjadinya
penebangan hutan secara liar. Saat hutan gundul banyak hewan yang kekurangan
sumber daya pangan oleh hutan itu sendiri, sehingga sebagian hewan akan
berpindah ke lingkungan lain dan kebanyakan hewan yang masih bertempat di hutan
tersebut akan mati. Begitu juga dengan tumbuhan, dengan suhu udara karena
panasnya cahaya matahari, kekurangan cadangan air, yang kemudian tanah menjadi
tidak subur lagi maka tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis untuk
melangsungkan hidupnya, maka tumbuhan juga akan mati.
f)
Mengalami Degradasi
Sumber Daya Air
Hutan yang tandus tidak mampu meyerap air dan mengalirkannya ke sungai
sungai diSemakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke tahun dan semakin
besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim kemarau. Hal
tersebut akan mengalami degradasi ( penurunan baik secara kuantitas maupun
kualitas ) Sumber Daya Alam khususnya air, yaitu semakin kecilnya debit air
sungai dari tahun ke tahun dan semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada
musim hujan dengan musim kemarau.
g)
Terjadinya
erosi pada tanah
Penebangan hutan secara ilegal mampu mempercepat perusakan tanah yang
akhirnya dapat mengakibatkan perubahan dari tanah yang subur menjadi gurun yang
tandus. Hal tersebut terjadi karena kondisi tanah yang gersang dan panas karena
tidak terkandung air di dalam tanah maupun pohon yang tumbuh disekitar tanah
tersebut.
v Solusi untuk mengurangi dan menghindari
ketidakseimbangan ekosistem hutan diantaranya :
1. Penebangan pohon dan penanaman
kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari.
2. Memperketat pengawasan terhadap
penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada
mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Penebangan pohon harus dilakukan
secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar
pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
4. Melakukan reboisasi (penanaman hutan
kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi
kembali hutan-hutan yang telah rusak.
5. Memperluas hutan lindung, taman
nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah
erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap
terpelihara dan lestari.
6. Adanya larangan untuk menebang
secara liar dan tanpa ijin untuk kepentingan individu maupun umum.
7. Menerapkan sistem tebang tanam pohon
dalam kegiatan penebangan hutan.
8. Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan sesuai UU No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Keep Our World |
0 komentar:
Posting Komentar